Desain Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk mencapai suatu tujuan organisasi dibutuhkan struktur organisasi yang baik. Dalam struktur organisasi terlihat adanya tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu yang berada dalam organisasi. Struktur organisasi menggambarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Pekerjaan yang akan dilaksanakan harus didesain dengan sebaik mungkin. Desain pekerjaan yang baik akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja masing-masing individu di dalam organisasi. Kepuasan kerja dipandang sebagai perasaan senang atau tidak senang yang relatif dan yang berbeda dari pemikiran objektif. (Davis dalam Yuli 2005:196). Menurut Siagian (2004:295), kepuasan kerja adalah cara pandang seseorang karyawan terhadap pekerjaannya baik yang bersifat positif maupun negative terhadap pekerjaannya. Hasibuan (2007:202), menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Desain pekerjaan secara sederhana adalah penentu dari segala pekerjaan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Menurut Handoko (2001:31) desain pekerjaan adalah fungsi penerapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasiaonal. Desain pekerjaan yang baik harus mampu mencerminkan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan yang disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan yang dituntut dari pegawai yang akan menduduki jabatan tersebut. Bila penempatan pegawai sesuai dengan tuntutan persyaratan pekerjaan, maka pegawai cenderung merasa puas terhadap pekerjaan mereka, karena mereka mampu melaksanakan sesuai dengan kemampuan, keterampilan serta persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Pekerjaan harus didesain dengan sebaik mungkin, agar dapat memberikan suatu manfaat baik kepada organisasi maupun kepada karyawan. Manfaat terhadap organisasi berupa tercapainya tujuan dengan efektif dan efisien. Sedangkan manfaat kepada pegawai adalah pengembangan karier dan perlakuan adil sehingga menimbulkan kepuasan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang ditunjukkan oleh pegawai dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Kepuasan kerja pengawai harus diperhatikan, karena dengan adanya kepuasan kerja pegawa maka produktivitas kerja dapat meningkat. Tingkat absensi dapat ditekan, dan cenderung meningkatkan prestasi kerja pegawai. Pegawai yang puas dalam bekerja akan berusaha menyumbang segenap kemampuan dan keterampilan bagi pencapaian tujuan organisasi. Desain pekerjaan yang kurang baik akan mengakibatkan penurunan kepuasan kerja pegawai. Masalah-masalah yang sering muncul sebagai akibat kurang baiknya desain pekerjaan adalah pegawai merasa pekerjaan yang dilaksanakannya tidak sesuai dengan dirinya. Karyawan akan merasa diperlakukan tidak adil. Dengan turunnya kepuasan kerja maka akan mengakibatkan tingginya kejenuhan bekerja dari karyawan. Tingkat kejenuhan yang tinggi akan merugikan organisasi, karena akan menurunkan produktivitas kerja karyawan.                               BAB II PERMASALAHAN Apa pengertian desain pekerjaan ? Apa saja unsur-unsur desain pekerjaan? Apa trade off keperilakuan dan efisiensi? Bagaimana teknik perancangan kembali pekerjaan Apa informasi analisis pekerjaan? Apa pedoman dalam desain pekerjaan? Bagaimana pertimbangan dalam menyusun desain pekerjaan? Apa manfaat desain pekerjaan dalam manajemen? Apa faktor yang mempengaruhi desain pekerjaan? Apa pengertian kinerja? Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja? Bagaimana penilaian  kinerja?                       BAB III PEMBAHASAN Desain Pekerjaan  1.1.  Pengertian Desain Pekerjaan   Desain pekerjaan atau  job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan.  Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien  yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000 ). […]